Menghidupkan Malam Senin dengan Doa, Laporan, dan Ikhtiar Kemandirian Umat
Gudo, Jombang – Di tengah semangat gotong royong dan perjuangan membangun Masjid NU Center, MWCNU Gudo menghadirkan sebuah program rutin yang tidak hanya menghidupkan nilai-nilai spiritual, namun juga membangun kesadaran kolektif dan akuntabilitas publik. Setiap malam Senin, Kantor MWCNU Gudo menjadi saksi atas kegiatan istigasah dan pelaporan hasil donasi pembangunan Masjid NU Center yang dikumpulkan melalui penjualan produk NUGO—produk kebanggaan warga Nahdliyin Gudo.
Spirit Istigasah Mengetuk Langit dengan Doa Kolektif
Tradisi istigasah adalah warisan ulama salaf yang terus dirawat oleh warga NU. Dalam suasana malam yang khusyuk, para pengurus MWCNU, Banom, Ranting, jamaah, serta masyarakat umum berkumpul di bawah bangunan Masjid NU Center yang masih dalam proses pembangunan. Suara lantunan doa istigasah menggema dari mulut para kiai dan jamaah yang memohon pertolongan Allah agar pembangunan masjid besar ini dimudahkan, diberkahi, dan diridhoi.
Kegiatan ini tidak sekadar ritual spiritual, tapi juga menjadi ajang konsolidasi batin warga NU dalam menyongsong bangkitnya peradaban Islam berbasis masjid yang inklusif dan produktif. Para hadirin menunjukkan kekuatan identitas dan semangat perjuangan yang tak lekang oleh zaman.
Produk NUGO Simbol Kemandirian Ekonomi Warga NU GUDO
Dalam setiap kegiatan istigasah, di hadapan para jamaah, ditampilkan berbagai produk NUGO seperti:
- Kopi NUGO (dalam kemasan sachet dan pouch)
- Air mineral NUGO
- Kaos donasi bertema Masjid NU Center
- Souvenir dan merchandize lain
Salah satu aspek penting dari kegiatan ini adalah pelaporan terbuka hasil penjualan produk NUGO secara rinci. Tim bendahara dan logistik akan membuka kotak laporan dan nota transaksi, menghitung stok produk yang terjual, mencatat pendapatan, hingga mendiskusikan pengeluaran seperti pembelian bahan baku, produksi kemasan, dan distribusi.
Pelaporan disampaikan di hadapan jamaah secara terbuka dan tidak tertutup. Bahkan, masyarakat umum diperbolehkan ikut menyimak, memberi masukan, bahkan bergabung menjadi bagian dari tim relawan NUGO. Minggu ini, terjual :
- 42 bungkus kopi NUGO 60gram (@ Rp 15.000) = Rp 600.000
- 25 kaos NU Center (@ Rp 100.000) = Rp 2.500.000
- 80 dus air mineral NUGO (@ Rp 20.000) = Rp 1.600.000
- Total pemasukan: Rp 4.700.000
- Total pengeluaran (produksi & kemasan): Rp 2.785.000
- Laba bersih disetor untuk pembangunan: Rp 1.915.000
Dengan laporan mingguan seperti ini, masyarakat tahu bahwa setiap rupiah dari pembelian mereka tidak sia-sia. Mereka menjadi bagian dari jamaah pembangunan masjid, bukan hanya sebagai penyumbang pasif.
Kegiatan Terbuka untuk Umum
Kegiatan istigasah dan pelaporan ini dibuka untuk umum. Warga yang ingin ikut mendoakan, menyumbang, atau membeli produk bisa langsung datang ke lokas Kantor MWCNU Gudo. Setiap malam Senin, jam 20.00 WIB - selesai
Tak hanya pengurus NU, warga biasa, santri, pedagang, pelajar, bahkan simpatisan lintas ormas pun diterima dengan hangat. Di sinilah semangat “Nahdlatul Jamaah” hidup berkumpul, berdoa, berbuat.
Dalam dokumentasi kegiatan, tampak suasana kebersamaan penuh semangat. Tiga orang relawan duduk bersila, menghitung hasil penjualan dengan penuh kesungguhan. Di dekat mereka, kardus berisi produk NUGO dan gelas bertuliskan logo masjid menjadi saksi bisu semangat kemandirian ekonomi umat.
Di sisi lain, puluhan pengurus NU dari berbagai Ranting hadir menyimak laporan, berdiskusi tentang strategi pemasaran, sambil menikmati kopi dan kue sederhana. Suasana hangat, akrab, dan guyub membungkus malam yang dingin.
Kaos Donasi Identitas Pejuang NU Center
Dalam salah satu foto, terlihat seorang tokoh masyarakat dengan bangga menunjukkan kaos donasi bertuliskan gambar Masjid NU Center. Kaos ini adalah simbol bahwa warga bukan sekadar penonton, tapi aktor dari perjuangan. Dengan membeli dan mengenakan kaos ini, mereka menyampaikan pesan :
“Saya bagian dari perjuangan membangun masjid!”
Kaos ini dijual dengan harga Rp 100.000, dan setiap pembeli akan menerima bukti bahwa ia telah ikut menyumbang untuk masjid. Tidak jarang pula kaos ini dikirim sebagai kado atau oleh-oleh untuk sanak saudara di luar kota.
Menuju Kemandirian dan Peradaban
Program ini bukan semata mengandalkan donasi konvensional, tetapi membangun model "infaq berbasis produk", di mana setiap aktivitas ekonomi menjadi pintu keberkahan. Program ini juga menumbuhkan :
- Kesadaran berwirausaha warga NU
- Edukasi ekonomi umat berbasis transparansi
- Sinergi antara spiritualitas dan ekonomi
- Motivasi kolektif untuk mandiri dan berdikari
"Saya beli air mineral NUGO buat pengajian RT. Alhamdulillah, jadi ikut nyumbang masjid meskipun sedikit." Pak Yanto, warga Tanggungan
"Kaosnya bagus, gambarnya masjid. Anak saya pakai ke sekolah dan ditanya guru 'Itu masjid mana?'. Saya jawab, itu masjid perjuangan warga NU Gudo!" Bu Rini, guru TPQ
"Biasanya saya cuma ngaji. Sekarang saya ikut bantu packing produk NUGO tiap Sabtu malam. Rasanya seneng bisa ikut berjuang meski bukan uang." Sahabat Relawan
Harapan dan Arah ke Depan
Melalui istigasah dan pelaporan ini, MWCNU Gudo ingin menunjukkan bahwa masjid tidak dibangun dengan kekuatan uang semata, melainkan dengan kekuatan cinta, doa, kebersamaan, dan strategi. Rencana ke depan :
- Membuka warung kopi NUGO di depan masjid
- Menambah varian produk diantaranya teh, snack, madu, dan sarung donasi
- Menyediakan platform digital penjualan produk NUGO via WhatsApp & NUGO Mart
- Menyusun laporan keuangan publik bulanan via media sosial
Bagi siapa pun yang ingin ikut berjuang, pintu selalu terbuka. Datanglah, bawa doa, bawa semangat, dan jika bisa, beli satu produk NUGO. Karena di balik setiap botol air dan gelas kopi itu, ada tetesan keringat, harapan, dan masa depan umat.
Alhamdulillah, barokallah.
BalasHapus