Qonun Asasi, yang merupakan pokok pikiran dasar dari Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy’ari saat mendirikan NU pada 1926, terus digaungkan dalam berbagai kegiatan ke-NU-an di Gudo, mulai dari pengajian, pelatihan kader, hingga musyawarah rutin. Dokumen ini tidak hanya menjadi teks historis, melainkan juga kompas moral dalam menjalankan khidmah organisasi, umat, dan bangsa.
“Qonun Asasi itu seperti akidah perjuangan NU. Ia mengajarkan kami untuk bersatu, rukun, saling mencintai, dan menjadikan NU bukan sekadar organisasi, tetapi keluarga besar umat Islam Ahlussunnah wal Jamaah,” ujar KH. Anwar, salah satu pengasuh majelis ta’lim di wilayah Gudo.
Mewujudkan Nilai Qonun Asasi di Gudo
- Persatuan dan kebersamaan, melalui sinergi antarbanom, kerja sama antar-ranting, serta kolaborasi dengan pemerintah desa.
- Ukhuwah Islamiyah, diterjemahkan dalam kegiatan sosial seperti takziah, santunan dhuafa, dan gotong royong warga.
- Khidmah berkelanjutan, tampak dalam gerakan pembangunan Masjid Besar NU Center, pemberdayaan UMKM warga NU, serta pelatihan kader digital.
- Suara Warga
“Qonun Asasi menjadi pelajaran tentang cinta, rukun, dan khidmah. Ini kami dengar setiap pengajian. Bukan hanya dibaca, tapi diamalkan,” tambah Bu Nyai, pengurus Muslimat NU Gudo.
Melangkah Bersama Qonun Asasi
MWC NU Gudo berkomitmen menjadikan Qonun Asasi sebagai bahan kajian rutin dan bagian dari kaderisasi formal maupun nonformal. Diharapkan, semangat ini dapat memperkuat militansi, akhlak, dan kebermanfaatan NU di tingkat lokal.
“Kami ingin Qonun Asasi bukan hanya dikenal di buku, tapi terasa dalam sikap dan program kerja NU sehari-hari,” tutup Ketua Tanfidziyah MWC NU Gudo dalam pernyataan resmi
.Redaksi: Tim Media NU Gudo
www.mwcnugudo.com | fB @mwcnugudo.com | IG: @mwcnugudo
Media Informasi, Dakwah, dan Kebersamaan Warga NU Gudo
0Komentar