Membangun dari Akar, Mengokohkan NU di Ranting (Desa)
Dalam sambutan pembuka yang mewakili Ketua MWC NU Gudo, Sekretaris MWC NU, Arifin, S.Pd., menegaskan bahwa kekuatan NU terletak pada kekompakan dan peran aktif ranting.
“Penguatan strukturSyuriyah dan Tanfidziyah bukan hanya administratif, tetapi bagian dari upaya kita membumikan Islam Ahlussunnah Wal Jamaah an-Nahdliyah hingga ke dusun-dusun. Jika rantingnya kuat, NU akan tegak dan maslahat di tengah masyarakat,” ujar Mbah Arifin Sapaan Akrab dengan penuh semangat.
Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh pengurus Syuriyah dan Tanfidziyah dari masing-masing ranting se-Kecamatan Gudo. Tidak hanya itu, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan para kader muda NU juga turut serta, menunjukkan antusiasme dan harapan besar terhadap masa depan NU di level basis.
Tujuan Penguatan Ranting: Mengakar, Menguat, dan Menyala
Rangkaian pembinaan kali ini tak hanya seremonial, namun mengandung muatan substansi organisasi. Adapun tujuan dari penguatan struktur Syuriyah dan Tanfidziyah ranting ini mencakup:
- Meningkatkan Kualitas Keagamaan
- Mendorong pengamalan ajaran Islam Aswaja an-Nahdliyah secara kaffah.
- Menghidupkan kegiatan keagamaan berbasis jamaah dan jam’iyyah di tingkat desa.
- Meningkatkan Partisipasi Masyarakat
- Mengajak masyarakat aktif berpartisipasi dalam kegiatan ke-NU-an dan sosial keumatan.
- Membangun sinergi antara tokoh agama dan masyarakat dalam kehidupan sosial.
- Meningkatkan Kapasitas Organisasi
- Meningkatkan manajemen organisasi NU di tingkat ranting agar lebih responsif dan adaptif.
- Menguatkan sistem koordinasi antara ranting dengan MWC NU.
- Meningkatkan Peran NU dalam Masyarakat
- Menjadi pelopor dalam menjaga moralitas, tradisi, dan budaya keislaman lokal.
- Mendorong kerja sama strategis dengan lembaga pemerintahan dan masyarakat sipil.
- Meningkatkan Kualitas SDM NU
- Memberikan pelatihan dan pendampingan kepada kader-kader ranting.
- Mengembangkan kader muda NU yang cakap dalam dakwah dan pengorganisasian sosial.
- Sinergi Syuriyah dan Tanfidziyah secara Aktif
- Menekankan pentingnya keharmonisan antara lembaga Syuriyah sebagai penjaga nilai dan Tanfidziyah sebagai pelaksana program, agar NU berjalan selaras antara nilai dan tindakan.
- Menghadirkan NU tidak hanya sebagai simbol, tetapi sebagai pelaku aktif dalam pembangunan moral, sosial, dan kebudayaan lokal.
Santunan Anak Yatim NU Hadir Membawa Rahmat
Dalam rangkaian acara, juga dilakukan kegiatan santunan kepada puluhan anak yatim dari berbagai desa di sekitar Pesanggrahan. Program ini merupakan sinergi antara Lazisnu PCNU Jombang, MWC NU Gudo, dan Ranting NU di kawasan setempat. Santunan diberikan secara simbolis oleh pengurus MWC NU dan Lazisnu kepada para penerima manfaat.
Dalam rangkaian acara, juga dilakukan kegiatan santunan kepada puluhan anak yatim dari berbagai desa di sekitar Pesanggrahan. Program ini merupakan sinergi antara Lazisnu PCNU Jombang, MWC NU Gudo, dan Ranting NU di kawasan setempat. Santunan diberikan secara simbolis oleh pengurus MWC NU dan Lazisnu kepada para penerima manfaat.
“Kegiatan santunan ini bukan hanya bentuk kepedulian, tapi juga upaya mewujudkan NU yang hadir dan dirasakan langsung manfaatnya oleh umat,” ujar salah satu pengurus Lazisnu saat memberikan sambutan.
Menuju NU Ranting yang Progresif dan Solutif
Kegiatan ini menjadi momentum konsolidasi penting bagi NU di tingkat ranting. Dalam penutupnya, Arifin S.Pd. menekankan pentingnya kesinambungan dan keberlanjutan kaderisasi serta koordinasi antara struktur NU dari bawah ke atas.
“Semoga kegiatan ini menjadi pemantik semangat juang kita semua. Kita teguhkan barisan, kuatkan keorganisasian, dan hadirkan NU sebagai rahmat untuk semua,” pungkasnya.
Reporter: Tim Media MWC NU Gudo Ahmad Salam (Cak Mad)
Editor: Redaksi MWC NU Gudo Online
Website: www.mwcnugudo.com
0Komentar