Arifin, S.Pd

Penulis : Arifin, S.Pd
Jabatan : Sekertaris MWCNU Gudo

MWCNU Gudo - Tahun ajaran baru telah dimulai. Hiruk-pikuk aktivitas pendidikan kembali bergema di sekolah-sekolah. Bagi siswa, orang tua, guru, dan semua pemangku kepentingan, ini adalah momentum yang tidak sekadar menandai kalender, melainkan juga membuka lembaran harapan, semangat baru, dan tekad untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.

Di wilayah Gudo, Kabupaten Jombang, MWC NU Gudo memandang tahun ajaran baru bukan sekadar rutinitas tahunan. Lebih dari itu, ini adalah kesempatan emas untuk merefleksikan kembali komitmen bersama dalam dunia pendidikan. Sebagai organisasi keagamaan dan sosial yang tumbuh dari akar tradisi pesantren dan masyarakat, MWC NU Gudo senantiasa menjunjung tinggi pentingnya kolaborasi antara keluarga, sekolah, dan masyarakat. Di sinilah nilai-nilai ke-NU-an menemukan bentuk nyatanya gotong royong, tawadhu, dan semangat khidmah (pengabdian).

Pendidikan: Tanggung Jawab Bersama, Amanat dari Allah SWT
Sejak awal, Islam menempatkan pendidikan dalam posisi yang sangat mulia. Nabi Muhammad SAW bersabda, "Thalabul ‘ilmi faridhatun ‘ala kulli muslimin"  menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim. Pasal 3 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 menyebutkan:

“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa…”

 

Keluarga Madrasah Pertama dan Paling Mendasar
MWC NU Gudo meyakini bahwa pendidikan sejati dimulai dari rumah. Seperti disebut dalam adagium Arab yang masyhur: “Al-Ummu Madrasatul Ula” Ibu adalah sekolah pertama bagi anak. Dalam keluarga yang harmonis, anak belajar tentang cinta, disiplin, tanggung jawab, hingga nilai-nilai spiritualitas yang membentuk karakternya.

Sekolah Rumah Kedua yang Membentuk Watak Bangsa
Sekolah menjadi titik temu antara idealisme dan realitas. Di sinilah anak-anak diperkenalkan pada ilmu pengetahuan, disiplin ilmu, dan wawasan kehidupan yang lebih luas. Namun, sekolah tidak boleh menjadi pabrik nilai semata. Proses belajar harus manusiawi  menghargai keberagaman karakter, kecerdasan, dan cara belajar setiap siswa.

Masyarakat Laboratorium Sosial bagi Anak Didik
Pendidikan tidak berhenti di rumah dan sekolah. Anak-anak hidup dalam masyarakat lingkungan yang memengaruhi cara berpikir, bertindak, dan berperilaku mereka. Di masyarakat, nilai-nilai 
kejujuran, kerja sama, dan kepedulian diuji dan diterapkan.

Karakteristik MWC NU Gudo dalam Pendidikan

  • Berbasis Tradisi dan Nilai Keislaman Ahlussunnah wal Jama’ah
  • Mengedepankan Kearifan Lokal
  • Sinergi Banom dan Lembaga NU
  • Kegiatan Berbasis Masjid dan Pesantren
  • Pendidikan sebagai Wujud Khidmah
  • Resinergi Tiga Pilar Pendidikan: Kunci Menghadapi Tantangan Zaman

Zaman terus berubah. Tantangan pendidikan semakin kompleks. Gadget, media sosial, dan arus globalisasi memengaruhi cara belajar dan hidup anak-anak kita. Maka, tahun ajaran baru ini adalah saat yang tepat untuk menguatkan kembali tripusat pendidikan keluarga, sekolah, dan masyarakat.

1. Keluarga sebagai Pondasi
Orang tua harus aktif berkomunikasi dengan guru, memantau perkembangan anak, dan menciptakan suasana rumah yang nyaman untuk belajar.
 
2. Sekolah sebagai Jembatan Ilmu dan Akhlak
Sekolah harus adaptif dan responsif terhadap perubahan zaman, tanpa kehilangan jati diri.
 
3. Masyarakat sebagai Lingkungan Penyangga
Desa dan lingkungan tempat tinggal harus ramah anak, mendukung aktivitas edukatif, dan membangun kultur positif.
 
MWC NU Gudo Menjadi Contoh Sinergi Nyata
Beberapa inisiatif MWC NU Gudo yang patut dicontoh antara lain :
 
  • Program "Satu Rumah Satu TPQ"
  • Pelatihan Guru Ngaji dan Pengurus Madin
  • Sinergi dengan Sekolah Formal
  • Pemanfaatan Media Sosial untuk edukasi dan dakwah
  • Kolaborasi Banom dengan Sekolah

Tahun Ajaran Baru, Semangat Baru
Tahun ajaran baru bukan sekadar waktu membeli seragam baru atau memasuki kelas baru. Ini adalah kesempatan untuk menyatukan hati, pikiran, dan tenaga seluruh komponen pendidikan. Sinergitas antara orang tua, sekolah, dan masyarakat adalah kunci menciptakan generasi unggul — berakhlak, cerdas, dan bertanggung jawab.

MWC NU Gudo meyakini bahwa pendidikan adalah jalan khidmah paling utama. Karena membentuk satu anak yang saleh dan berilmu, sama artinya dengan membangun satu peradaban. Maka, mari kita jadikan tahun ajaran baru ini sebagai titik tolak untuk memperkuat sinergi, memperkuat komitmen, dan memperkuat harapan. Semoga Allah SWT meridhai setiap langkah kita dalam mencerdaskan anak bangsa.

Kontributor : Irman