tpq mwc nu gudo


MWC NU Gudo Online – Suasana penuh semangat dan keceriaan tampak di aula masjid Desa Pucangro saat puluhan anak TPQ mengikuti Bimbingan Tilawah Al-Qur’an yang diselenggarakan oleh Ranting NU Pucangro. Acara ini menjadi lebih istimewa karena dipandu langsung oleh Ustadz Dzaniaal Muhammad Chubaidillah, Qari yang pernah tampil di MTQ Internasional Qatar 2025.

Sejak sore, anak-anak sudah datang, mereka duduk rapi, sebagian ada yang masih malu-malu, namun matanya berbinar penuh rasa ingin tahu.

Belajar Tajwid dengan Cara Menyenangkan
Ustadz Dzaniaal tidak langsung memberikan materi berat, melainkan memulai dengan pertanyaan sederhana. “Siapa yang bisa membaca huruf ba dengan benar?” tanyanya. Spontan, beberapa santri kecil mengangkat tangan dan mencoba membaca dengan lantang. Sontak ruangan dipenuhi tawa riang ketika bacaan mereka terdengar lucu, namun penuh ketulusan.

Dengan penuh kesabaran, Ustadz Dzaniaal membetulkan satu per satu bacaan mereka, lalu memberikan contoh tilawah dengan suara merdu. Anak-anak tampak terpukau mendengar lantunan ayat yang dibaca. Beberapa di antaranya bahkan menirukan gaya suara ustadz, meski terdengar polos khas anak-anak.

Membangun Keberanian Anak
Salah satu momen mengharukan adalah ketika Ustadz memanggil anak-anak maju satu per satu. Ada yang gemetar, ada pula yang lancar. Setiap kali selesai membaca, anak-anak mendapat tepuk tangan meriah dari teman-temannya. Hal ini membuat mereka semakin percaya diri dan berani tampil di depan umum.

“Belajar tilawah bukan hanya soal suara indah, tapi juga keberanian. Anak-anak harus berani membaca Al-Qur’an di mana saja, agar menjadi kebanggaan orang tua dan umat Islam,” pesan Ustadz Dzaniaal.

Kebanggaan Orang Tua dan Guru TPQ
Banyak orang tua yang turut hadir mendampingi anak-anak mereka. Raut wajah mereka tampak bahagia melihat putra-putrinya bersemangat membaca Al-Qur’an. Seorang wali santri mengatakan, “Biasanya anak saya agak malas mengaji, tapi kali ini dia semangat sekali. Katanya ingin bisa tilawah seperti ustadz.”

Para guru TPQ juga merasa terbantu dengan adanya kegiatan ini. Mereka menyadari bahwa metode belajar yang menyenangkan bisa membuat anak-anak lebih cepat memahami tajwid dan lagu tilawah.

Menumbuhkan Generasi Qur’ani Sejak Dini
Pengurus Ranting NU Pucangro menegaskan bahwa kegiatan ini memang difokuskan untuk anak-anak TPQ agar sejak dini mereka terbiasa dengan bacaan Al-Qur’an yang baik. “Kami ingin anak-anak tumbuh sebagai generasi Qur’ani. Tidak hanya pintar membaca, tetapi juga mencintai Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari,” ujar salah satu pengurus.

Harapannya, dari anak-anak kecil inilah kelak lahir qari dan qariah terbaik yang membawa harum nama NU, bangsa, dan agama.
 
Doa Bersama dan Janji Santri Kecil
Di akhir acara, anak-anak bersama-sama membaca doa khatmil Qur’an dengan suara kompak. Setelah itu, mereka membuat janji kecil kepada diri sendiri: untuk lebih rajin mengaji, menghormati guru, dan selalu membaca Al-Qur’an setiap hari meski hanya beberapa ayat.

“Kalau kalian rajin membaca Al-Qur’an, insyaAllah hati kalian jadi tenang, pikiran jadi terang, dan Allah akan sayang,” pesan terakhir dari Ustadz Dzaniaal sebelum acara ditutup.

Bimbingan tilawah ini bukan hanya sekadar acara, melainkan pengalaman berharga bagi anak-anak TPQ. Mereka tidak hanya belajar membaca dengan benar, tetapi juga belajar percaya diri, semangat, dan mencintai kalamullah.

Semoga kegiatan ini menjadi awal lahirnya generasi Qur’ani dari Desa Pucangro yang tidak hanya fasih melantunkan ayat suci, tetapi juga mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Kontributor. Cak Mad