Khutbah Pertama

الحمد لله الذي هدانا للإسلام، وجعلنا من أمة سيد الأنام، محمد عليه أفضل الصلاة والسلام، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمداً عبده ورسوله.

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
Saya berwasiat kepada diri saya pribadi dan kepada jamaah sekalian, marilah kita tingkatkan ketakwaan kepada Allah dengan sebenar-benarnya takwa. Karena dengan takwa, Allah menjanjikan jalan keluar dari segala kesulitan dan rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka.

Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah,
Tema khutbah hari ini adalah “Empati, Kunci Sukses Dunia dan Akhirat.”

Allah ﷻ berfirman:
وَيُؤْثِرُونَ عَلَى أَنفُسِهِمْ وَلَوْ كَانَ بِهِمْ خَصَاصَةٌ ۚ
Dan mereka mengutamakan orang lain atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka dalam kesusahan.” (QS. Al-Hasyr: 9).

Ayat ini menggambarkan sikap kaum Anshar yang berempati kepada kaum Muhajirin. Meski mereka sendiri kekurangan, mereka tetap berbagi. Karena empati bukan sekadar rasa iba, tetapi kemampuan merasakan penderitaan orang lain lalu mengulurkan tangan.

Rasulullah ﷺ juga bersabda :
“Tidak beriman seseorang di antara kalian hingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
Sukses dalam pandangan Islam bukan hanya harta, jabatan, atau kedudukan. Sukses sejati adalah ketika kita dicintai Allah dan manusia. Dan salah satu kuncinya adalah empati. Bayangkan, kalau kita berempati :
  1. Tidak ada tetangga yang lapar sementara kita kenyang.
  2. Tidak ada anak putus sekolah karena kita saling membantu.
  3. Tidak ada orang sakit yang dibiarkan sendirian.

Inilah jalan menuju keberkahan. Masyarakat yang kuat bukan hanya karena ekonominya, tapi karena warganya punya empati.

Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah,
Kalau kita melihat kehidupan hari ini, banyak sekali ujian di sekitar kita. Ada tetangga yang kesulitan biaya sekolah anaknya, ada saudara kita yang sakit tapi bingung untuk berobat, ada fakir miskin yang kadang luput dari perhatian kita.

Inilah saatnya kita bangun empati dan solidaritas. Allah berfirman :
وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَىٰ وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ
“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan.” (QS. Al-Ma’idah: 2).

Kita patut bersyukur, di Gudo ini kita punya MWC Nahdlatul Ulama yang terus berjuang menjaga akidah, menguatkan umat, dan menggerakkan ekonomi jamaah. Melalui NU, kita diajak bukan hanya beribadah ritual, tetapi juga membangun kepedulian sosial :
  • Saat ada fakir miskin, kita bisa saling membantu lewat gerakan sedekah jamaah.
  • Saat ada bencana, kita bisa bergerak bersama melalui Lazisnu dan Banom NU.
  • Saat ada program pemberdayaan, kita bisa titipkan produk dan usaha kita dalam gerakan ekonomi jamaah.
  • Bahkan lewat pembangunan NU Center dan Nugo Mart, NU sedang membuka jalan agar umat ini mandiri secara ekonomi.

Bayangkan, kalau seluruh warga NU di Gudo saling berempati, saling menolong, saling mengulurkan tangan, maka NU bukan sekadar organisasi, tapi rumah besar yang menyejukkan dan menguatkan umat.

Khutbah Kedua
الحمد لله الذي أمر بالرحمة والإحسان، ونهى عن الظلم والعدوان، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمداً عبده ورسوله.
Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah,
Empati bukan kelemahan, melainkan kekuatan batin. Nabi ﷺ adalah manusia paling berempati. Beliau menangis melihat anak kecil yang lapar, beliau peduli kepada orang miskin, beliau menyayangi yatim piatu. Allah memuji beliau dalam firman-Nya:

لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِّنْ أَنفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُم بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَّحِيمٌ
“Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan keselamatan bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin.” (QS. At-Taubah: 128).

Maka mari kita teladani beliau dengan empati :
  • Di rumah tangga, jadi orang tua, suami, istri yang penuh kasih.
  • Di masyarakat, jadi tetangga yang ringan tangan.

Di organisasi NU, jadi jamaah yang saling tolong-menolong, mendukung perjuangan MWC NU Gudo, serta ikut membesarkan program ekonomi dan sosial umat.

InsyaAllah, empati inilah yang menjadi kunci sukses dunia karena melahirkan persaudaraan dan keberkahan, sekaligus kunci sukses akhirat karena termasuk amal shalih yang Allah cintai.

Doa Penutup

اللهم اغفر للمسلمين والمسلمات، والمؤمنين والمؤمنات، الأحياء منهم والأموات، إنك سميع قريب مجيب الدعوات.
اللهم اجعلنا من عبادك المتراحمين، المتعاطفين، المتعاونين على البر والتقوى، ولا تجعلنا من الغافلين الأنانيين.
اللهم وفقنا لنصرة الإسلام والمسلمين، وبارك في جهودنا في مَجْلِسِ وَحْدَةِ الْمُسْلِمِينَ، واجعلها قوة للأمة، ونوراً للمجتمع، ورحمة للضعفاء والمحتاجين.
ربنا آتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار.
عباد الله، إن الله يأمر بالعدل والإحسان وإيتاء ذي القربى وينهى عن الفحشاء والمنكر والبغي يعظكم لعلكم تذكرون. فاذكروا الله العظيم يذكركم، واشكروه على نعمه يزدكم، ولذكر الله أكبر، والله يعلم ما تصنعون.