Tanggungan – Kegiatan Majlis Sholawat dan Ta’lim “SHOWAT (Sholawat Tanggungan)” yang digelar di Masjid Desa Tanggungan berlangsung penuh khidmat dan mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat. Acara ini mengusung tema “Meneladani Akhlak Rasulullah dalam Membentuk Generasi Muda yang Berprestasi” dan dihadiri oleh berbagai tokoh agama serta masyarakat sekitar.

Dalam acara tersebut, KH. Ahmad Salam, selaku Ketua Ranting Nahdlatul Ulama (NU) Desa Tanggungan, menyampaikan apresiasi dan rasa bangganya terhadap kegiatan keagamaan yang digagas oleh warga dan para pemuda desa. Beliau menilai bahwa kegiatan semacam ini menjadi wujud nyata kecintaan masyarakat kepada Rasulullah SAW serta bentuk kepedulian terhadap pembinaan akhlak generasi muda.


“Saya sangat mengapresiasi kegiatan sholawat dan ta’lim seperti ini. Selain menambah kecintaan kita kepada Nabi Muhammad SAW, acara seperti ini juga mampu mempererat tali silaturahmi antarwarga serta membentuk karakter anak muda agar selalu meneladani akhlak Rasulullah,” ujar KH. Ahmad Salam dalam sambutannya.

 

Kegiatan “SHOWAT” ini diisi dengan berbagai acara, mulai dari pembacaan sholawat bersama, tausiyah, hingga penampilan dari para santri dan remaja desa yang melantunkan pujian kepada Rasulullah SAW. Lantunan sholawat yang menggema di masjid menciptakan suasana penuh kedamaian dan spiritualitas yang mendalam.

Tidak hanya sekadar kegiatan keagamaan, “SHOWAT” juga menjadi wadah bagi generasi muda untuk menyalurkan semangat dakwah dan memperkuat rasa kebersamaan di tengah masyarakat. Melalui kegiatan ini, para pemuda desa diharapkan mampu menjadi pelopor dalam menjaga nilai-nilai religius, moral, dan sosial di lingkungannya.

Dalam kesempatan yang sama, KH. Ahmad Salam menegaskan pentingnya meneladani akhlak Rasulullah SAW dalam kehidupan sehari-hari. Beliau mengingatkan bahwa kesuksesan dunia dan akhirat sangat bergantung pada kemampuan seseorang meniru budi pekerti Nabi Muhammad SAW.


“Akhlak Rasulullah adalah cermin kesempurnaan. Kalau kita ingin menjadi umat yang dicintai Allah, maka tirulah akhlak Nabi dalam setiap perbuatan kita. Mulailah dari hal-hal kecil, seperti berkata baik, bersikap jujur, dan berbuat adil,” pesan beliau.

 

Beliau juga menyampaikan bahwa kegiatan semacam ini sangat bermanfaat untuk memperkuat ukhuwah islamiyah dan menumbuhkan rasa cinta kepada Rasulullah SAW di kalangan masyarakat. Selain itu, KH. Ahmad Salam berharap kegiatan “SHOWAT” dapat menjadi agenda rutin di Desa Tanggungan agar nilai-nilai keislaman semakin melekat dalam kehidupan masyarakat.

Kegiatan ini dihadiri oleh ratusan jamaah yang terdiri dari tokoh agama, perangkat desa, pemuda, dan masyarakat umum. Semua larut dalam suasana kebersamaan yang penuh makna. Ketika pembacaan maulid dan sholawat dikumandangkan, banyak jamaah yang meneteskan air mata haru, merasakan kedekatan spiritual dengan Rasulullah SAW.

Dalam tausiyahnya, salah satu penceramah juga mengingatkan pentingnya menjaga semangat kebersamaan di tengah masyarakat yang semakin kompleks. Ia menekankan bahwa kegiatan seperti “SHOWAT” bukan hanya acara seremonial, melainkan bentuk nyata dakwah bil hal — dakwah melalui perbuatan dan keteladanan.


“Melalui kegiatan seperti ini, kita belajar bahwa mencintai Rasulullah bukan hanya lewat lisan, tapi juga melalui tindakan nyata: dengan memperbaiki akhlak, menjaga persaudaraan, dan menebar kebaikan,” ujarnya.

 

Acara ini ditutup dengan doa bersama yang dipimpin langsung oleh KH. Ahmad Salam. Dalam doanya, beliau memohon agar seluruh warga Desa Tanggungan senantiasa diberikan keberkahan, ketentraman, serta dijauhkan dari segala musibah. Beliau juga berharap agar semangat kebersamaan dan cinta Rasulullah yang telah tumbuh lewat kegiatan “SHOWAT” terus terjaga dan diwariskan kepada generasi berikutnya.

Salah satu warga yang hadir, Mudin Tanggungan, mengungkapkan rasa syukurnya atas terselenggaranya acara ini. 


“Kami merasa senang bisa berkumpul dalam majelis sholawat seperti ini. Selain menambah ilmu agama, hati juga menjadi tenang dan damai. Semoga kegiatan ini bisa terus dilaksanakan secara rutin,” ucapnya dengan penuh haru.


Kemeriahan acara semakin terasa dengan partisipasi aktif para pemuda dan santri yang turut menyumbangkan suara mereka dalam lantunan sholawat. Meskipun sederhana, kegiatan ini membawa pesan mendalam bahwa semangat mencintai Rasulullah dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk, salah satunya melalui kebersamaan dan doa bersama.

KH. Ahmad Salam menutup rangkaian acara dengan pesan penuh makna kepada seluruh hadirin:

 

“Mari kita jadikan majelis sholawat ini sebagai sarana memperkuat iman dan ukhuwah di antara kita. Jangan hanya berhenti di acara ini saja, tetapi teruskan semangatnya dalam kehidupan sehari-hari. Semoga kita semua mendapatkan syafaat Rasulullah SAW di hari akhir nanti.”

 

Dengan terselenggaranya kegiatan “SHOWAT” ini, Desa Tanggungan berhasil menunjukkan bahwa nilai-nilai keislaman masih terjaga kuat di tengah masyarakat. Semangat kebersamaan, cinta Rasulullah, dan kepedulian terhadap sesama menjadi modal penting untuk membangun generasi yang religius, berakhlak mulia, dan berprestasi.

Kegiatan seperti ini diharapkan menjadi contoh bagi desa-desa lain untuk terus menghidupkan tradisi keagamaan yang penuh makna dan manfaat bagi masyarakat luas.