Gudo, LTN MWC NU Gudo – Dalam rangka menyemarakkan peringatan Hari Santri Nasional 2025, Lembaga Ta’lif wan Nasyr (LTN) Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Gudo kembali menggelar kegiatan bernuansa silaturahmi dan spiritual bertajuk “Sowan Kiai se-Kecamatan Gudo”, yang merupakan rangkaian ke-5 dari enam kegiatan Gebyar Hari Santri 2025.
Kegiatan ini secara resmi diberangkatkan langsung oleh Ketua MWC NU Gudo, KH. Drs. Ahsan Sutari, M.Pd, didampingi oleh Sekretaris MWC NU Gudo Kyai Aripin S.Pd, pada Ahad pagi 26/10/2025, bertempat di Balai Latihan Kerja Komunitas (BLKK) MWC NU Gudo.
Walau berlangsung sederhana, suasana kegiatan tetap terasa khidmat dan penuh makna. Kehadiran Ketua dan Sekretaris MWC NU Gudo menjadi bentuk dukungan langsung terhadap semangat panitia LTN MWC NU Gudo dalam menghidupkan tradisi sowan kiai di lingkungan Nahdlatul Ulama.
Menjaga Tradisi dan Merawat Silaturahmi
Dalam sambutan pemberangkatannya, KH. Drs. Ahsan Sutari, M.Pd menekankan pentingnya menjaga tradisi sowan sebagai bagian dari jati diri Nahdliyyin. Beliau menyampaikan bahwa sowan bukan hanya bentuk penghormatan kepada ulama, tetapi juga sarana mempererat hubungan spiritual antara santri dan kiai.
“Sowan kepada para kiai adalah tradisi luhur yang harus kita lestarikan. Melalui kegiatan ini, kita menyambung silaturahmi, mengambil nasihat, dan memohon doa dari para ulama agar perjuangan NU di Gudo senantiasa diberkahi dan diridhai Allah SWT,” tutur KH. Ahsan Sutari dalam sambutannya.
Beliau juga menyampaikan apresiasi kepada LTN MWC NU Gudo yang telah berinisiatif menggagas kegiatan sowan ini sebagai bagian dari rangkaian peringatan Hari Santri. Menurutnya, meski dilaksanakan dengan sederhana, kegiatan ini mengandung nilai yang dalam dan sejalan dengan ruh perjuangan Nahdlatul Ulama.
“Yang terpenting bukan kemeriahannya, tetapi makna dan niat yang kita bawa. Sowan ini adalah wujud cinta kita kepada ulama dan bentuk nyata menjaga sanad keilmuan yang menjadi kekuatan utama NU sejak berdiri,” lanjutnya.
Kegiatan yang Mengandung Nilai Spiritual Tinggi
Pemberangkatan sowan dimulai dari BLKK MWC NU Gudo, diiringi pembacaan doa bersama yang dipimpin langsung oleh Ketua MWC NU Gudo. Dalam kesempatan tersebut, beliau bersama Sekretaris MWC NU Gudo turut memberikan motivasi kepada panitia dan peserta agar melaksanakan sowan dengan penuh adab dan niat ibadah.
Sowan kali ini difokuskan untuk berkunjung ke sejumlah kediaman kiai sepuh di wilayah Kecamatan Gudo. Setiap kunjungan dilakukan dengan penuh takzim, diisi dengan doa, permohonan nasihat, serta penyampaian ucapan terima kasih atas bimbingan dan perjuangan para kiai yang telah menjadi pengayom masyarakat.
Meskipun kegiatan berlangsung secara terbatas, namun semangat para peserta tetap tinggi. Mereka menganggap kesempatan sowan ini sebagai momen penting untuk mempererat hubungan antara kader NU, santri, dan para ulama di tingkat akar rumput.
Dihadiri oleh Ketua dan Sekretaris MWC NU Gudo
Kehadiran Ketua dan Sekretaris MWC NU Gudo dalam acara pemberangkatan menjadi bentuk perhatian dan dukungan nyata terhadap kegiatan yang diinisiasi oleh LTN. Meskipun jajaran pengurus lainnya berhalangan hadir, acara tetap berlangsung lancar dan penuh kekhidmatan.
Sekretaris MWC NU Gudo dalam kesempatan itu juga menyampaikan pesan singkat kepada panitia agar terus mengembangkan kegiatan positif semacam ini di masa mendatang.
“LTN adalah wajah literasi dan dokumentasi perjuangan NU. Dengan kegiatan seperti sowan ini, kita bukan hanya menjaga silaturahmi, tapi juga mencatat sejarah spiritual yang menjadi bagian dari perjalanan NU di Gudo,” ujarnya.
Peran LTN MWC NU Gudo
Ketua LTN MWC NU Gudo menyampaikan bahwa Sowan Kiai adalah kegiatan yang sengaja digagas untuk memperkuat hubungan antara pengurus NU dengan para tokoh agama dan ulama sepuh di Gudo. Menurutnya, sowan adalah salah satu cara terbaik untuk mendapatkan nasihat dan doa, sekaligus mempertegas identitas LTN sebagai lembaga yang tidak hanya menulis dan mendokumentasikan, tetapi juga menghidupkan tradisi keilmuan dan adab keulamaan.
“Kegiatan ini sederhana tapi penuh makna. Kami berharap sowan menjadi bagian tetap dari setiap peringatan Hari Santri, karena di situlah ruh NU berakar — menghormati guru, menyambung sanad, dan mencari keberkahan,” ungkapnya.
Beliau menambahkan, kehadiran Ketua dan Sekretaris MWC NU Gudo memberikan semangat tersendiri bagi panitia. Dukungan moral dan spiritual dari jajaran pimpinan MWC menjadi bukti bahwa kolaborasi antar lembaga di bawah naungan NU Gudo berjalan harmonis.
Bagian dari Rangkaian Gebyar Hari Santri 2025
Kegiatan sowan ini merupakan rangkaian ke-5 dari total enam kegiatan dalam Gebyar Hari Santri 2025 yang digagas oleh LTN MWC NU Gudo. Sebelumnya, telah dilaksanakan berbagai kegiatan. LTN MWC NU Gudo berkomitmen menjadikan peringatan Hari Santri sebagai momentum memperkuat peran santri dalam berbagai bidang tidak hanya di dunia pesantren, tetapi juga dalam ruang sosial dan literasi keagamaan di masyarakat.
BLKK MWC NU Gudo sebagai Titik Pemberangkatan
Kegiatan pemberangkatan dipusatkan di BLKK (Balai Latihan Kerja Komunitas) MWC NU Gudo, yang selama ini menjadi pusat kegiatan pemberdayaan ekonomi, pelatihan keterampilan, dan penguatan kapasitas kader NU di tingkat kecamatan. Pemilihan tempat ini sekaligus menunjukkan bahwa NU Gudo tidak hanya bergerak dalam bidang keagamaan, tetapi juga berperan aktif dalam penguatan ekonomi umat.
Dari lokasi ini, rombongan sowan diberangkatkan secara simbolis oleh Ketua MWC NU Gudo. Dengan lantunan doa dan penuh semangat, peserta sowan menuju titik-titik yang telah dijadwalkan panitia, menyambangi para kiai sepuh yang selama ini menjadi teladan masyarakat Gudo.
Menyambung Doa dan Barakah Ulama
Kegiatan Sowan Kiai se-Kecamatan Gudo menjadi penegasan kembali pentingnya adab dan silaturahmi dalam kehidupan warga Nahdliyyin. Melalui kegiatan sederhana ini, LTN MWC NU Gudo mengajak seluruh kader NU untuk tidak melupakan akar spiritual perjuangan yaitu hubungan guru dan murid, santri dan kiai, umat dan ulama.
Sowan bukan sekadar kunjungan, tetapi perjalanan hati yang menyambung doa, mengambil berkah, dan meneladani akhlak para ulama.
Dengan suksesnya kegiatan ke-5 ini, panitia kini bersiap menuju rangkaian ke-6 sekaligus puncak Gebyar Hari Santri 2025 yang akan menjadi puncak syiar kebangsaan dan keagamaan di wilayah Gudo.

0Komentar