MWC NU Gudo, Rabu malam Kamis, 15 Oktober 2025  Rangkaian Kegiatan Gebyar Hari Santri Nasional 2025 yang diadakan oleh Lembaga Ta’lif wan Nasyr (LTN) MWC NU Gudo berlangsung dengan penuh semangat dan kebersamaan. Salah satu agenda yang mencuri perhatian warga adalah Nonton Bareng (Nobar) Film Sang Kiai, yang digelar di halaman Kantor BLKK MWC NU Gudo dan berhasil menghadirkan lebih dari 200 peserta dari berbagai kalangan  santri TPQ, guru TPQ, karang taruna Se-Kecamata Gudo, serta masyarakat umum.

Kegiatan ini menjadi momentum penting dalam menghidupkan kembali sekaligus memperkuat nilai-nilai keislaman dan kebangsaan di kalangan generasi muda.

 
LTN MWC NU Gudo Hidupkan Semangat Santri Lewat Film Sang Kiai
Sebagai lembaga dakwah dan media informasi di bawah naungan MWC NU Gudo, LTN (Lembaga Ta’lif wan Nasyr) memandang bahwa perjuangan para ulama dan santri tidak boleh dilupakan. Dalam era digital, nilai perjuangan bisa disampaikan melalui berbagai cara yang lebih kreatif, salah satunya lewat film.

Pilihan film Sang Kiai bukan tanpa alasan. Film ini mengisahkan perjuangan Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy’ari, pendiri Nahdlatul Ulama, dalam mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia melalui fatwa dan gerakan Resolusi Jihad. Film ini menampilkan bagaimana para santri dan ulama bersatu melawan penjajahan, bukan dengan kekuatan senjata semata, melainkan dengan kekuatan iman dan ilmu.

Dalam film berdurasi dua jam tersebut, para penonton diajak mengenal sosok Kiai Hasyim Asy’ari lebih dekat bagaimana beliau berjuang di tengah tekanan Jepang, teguh memegang prinsip keulamaan, hingga menjadi inspirasi lahirnya perlawanan rakyat Surabaya pada 10 November 1945.

Nilai-nilai perjuangan itu terasa hidup di tengah para peserta nobar. Anak-anak TPQ tampak serius menyimak, remaja karang taruna terpaku pada adegan perjuangan, dan para guru TPQ sesekali menjelaskan makna adegan yang sedang ditayangkan.

Dari Target 100 Peserta, Hadir Lebih dari 200 Orang
Awalnya, panitia LTN MWC NU Gudo hanya menargetkan sekitar 100 peserta — terdiri dari santri TPQ dan karang taruna dari berbagai desa di Kecamatan Gudo. Namun, antusiasme masyarakat jauh melampaui ekspektasi. Sejak ba’da Isya, peserta terus berdatangan hingga area halaman BLKK MWC NU Gudo penuh sesak.

Lebih dari 200 orang hadir, menciptakan suasana hangat, ramai, dan sarat kebersamaan. Masyarakat datang dengan keluarga, anak-anak kecil duduk di pangkuan orang tua, para guru TPQ duduk berjejer bersama murid-muridnya, sementara para karang taruna mengatur tempat duduk dan membantu kelancaran acara.

Panitia menyediakan layar proyektor besar, sound system, dan pencahayaan sederhana, namun suasananya terasa istimewa. Tidak ada kemewahan, tapi ada keikhlasan dan semangat gotong royong yang kuat di antara semua yang hadir.

 
BLKK MWC NU Gudo Tempat Edukasi dan Kebersamaan
Pemilihan lokasi Balai Latihan Kerja Komunitas (BLKK) MWC NU Gudo sebagai tempat pelaksanaan nobar memiliki makna yang dalam. BLKK merupakan pusat pelatihan keterampilan dan pendidikan masyarakat yang dikelola oleh MWC NU Gudo.

Biasanya, tempat ini digunakan untuk pelatihan komputer, desain, hingga multimedia. Namun kali ini, BLKK berubah menjadi ruang sinema edukatif — di mana film menjadi sarana dakwah dan pembelajaran sejarah.

Layar putih terbentang di dinding depan, karpet hijau digelar rapi di lantai, dan para peserta duduk lesehan menikmati jalannya film. Suara anak-anak kecil sesekali terdengar, bercampur tawa dan tepuk tangan spontan saat adegan heroik para santri ditampilkan.

Kehangatan yang tercipta malam itu menjadi bukti bahwa pendidikan tidak hanya lahir dari kelas, tapi juga dari kebersamaan dan keteladanan.

Kolaborasi TPQ, Karang Taruna, dan Masyarakat Sekitar.
Kegiatan ini menjadi contoh nyata sinergi yang indah antara santri, pemuda, dan masyarakat.
LTN MWC NU Gudo berperan sebagai penyelenggara utama, namun acara ini tidak akan berjalan sukses tanpa dukungan karang taruna se-Kecamatan Gudo, guru TPQ, serta warga sekitar.

Karang taruna dari berbagai desa membantu menyiapkan perlengkapan, mulai dari pemasangan layar, pengaturan kursi, hingga mengatur lalu lintas parkir peserta. Guru-guru TPQ mendampingi santri mereka dengan penuh kesabaran, menjelaskan nilai-nilai yang terkandung dalam film.

Nobar sebagai Media Dakwah dan Pendidikan
LTN MWC NU Gudo melihat bahwa media visual seperti film dapat menjadi sarana dakwah yang efektif, terutama di kalangan anak muda dan pelajar. Dengan pendekatan yang ringan, film mampu menanamkan nilai sejarah, cinta tanah air, dan keteladanan ulama tanpa harus melalui ceramah panjang.

Film Sang Kiai menjadi pilihan tepat karena sarat pesan moral cinta tanah air bagian dari iman, menghormati guru dan ulama, serta pentingnya menegakkan keadilan dan kebenaran.

Melalui kegiatan seperti ini, LTN MWC NU Gudo berharap masyarakat semakin mengenal sejarah perjuangan NU, dan generasi muda dapat memahami bahwa jihad masa kini adalah jihad melalui ilmu, amal, dan karya.

 
Dari Gudo, Semangat Resolusi Jihad Terus Menyala
Malam itu, di tengah kesejukan udara dan keramaian santri, suasana berubah hening ketika film menampilkan adegan pertempuran Surabaya. Banyak mata yang berkaca-kaca, terutama saat KH. Hasyim Asy’ari memberikan seruan jihad melawan penjajahan.

Adegan itu seakan menegaskan kembali makna Hari Santri bahwa santri bukan hanya bagian dari sejarah, tapi juga bagian dari masa depan bangsa.

Film berakhir dengan tepuk tangan panjang dari seluruh peserta. Anak-anak kecil bersorak, para pemuda karang taruna saling tersenyum bangga, dan guru-guru TPQ memeluk muridnya dengan haru.

Kegiatan sederhana ini membangkitkan rasa nasionalisme dan spiritualitas sekaligus dua nilai yang menjadi fondasi berdirinya Nahdlatul Ulama.

 
Gebyar Hari Santri Nasional 2025: Dari 11 Oktober hingga 10 November
Nobar Film Sang Kiai ini bukan acara tunggal. Ia menjadi bagian dari rangkaian panjang Gebyar Hari Santri Nasional 2025 yang digelar oleh LTN MWC NU Gudo selama satu bulan penuh, mulai 11 Oktober hingga 10 November 2025.

Rangkaian kegiatan mencakup berbagai agenda seperti:


11-12 Oktober 2025 Warshop Satri Melek Digital.

15 Oktober 2025 NOBAR

19 Oktober 2025 Khotmil Qur'an

22 Oktober 2025 Apel Hari Santri

26 Oktober 2025 Soan Kyai

10 Oktober 2025 Pena Santri

Serta puncaknya, Apel Hari Santri Nasional dan peringatan Resolusi Jihad 10 November.

Kegiatan nobar ini membuka rangkaian acara dengan nuansa edukatif dan kebersamaan, menjadi pemantik semangat bagi kegiatan-kegiatan selanjutnya.

Masyarakat Gudo dan Spirit Gotong Royong
Salah satu hal yang membuat kegiatan ini berkesan adalah semangat gotong royong warga Gudo. Tanpa perlu instruksi formal, masyarakat saling membantu agar acara berjalan lancar. Ada yang membawa kursi tambahan dari rumah, ada yang menyumbang camilan, dan ada pula yang menyiapkan sound system sederhana untuk memperjelas audio film.

Inilah wajah asli masyarakat Gudo sederhana tapi penuh solidaritas, tidak menunggu diperintah untuk berbuat baik. Semangat kebersamaan ini menjadi cerminan dari nilai ukhuwah wathaniyah (persaudaraan kebangsaan) yang diajarkan oleh para ulama NU.

Santri dan Pemuda Pewaris Perjuangan Ulama
Bagi para peserta muda, film ini membuka wawasan baru tentang sejarah perjuangan ulama. Banyak dari mereka baru mengetahui bahwa fatwa KH. Hasyim Asy’ari tentang kewajiban mempertahankan tanah air menjadi dasar moral bagi perjuangan 10 November 1945 di Surabaya.

Para pemuda karang taruna pun mengaku termotivasi untuk berjuang dengan caranya sendiri menjadi pemuda yang aktif, kreatif, dan berkontribusi bagi masyarakat.

Sementara itu, para guru TPQ merasa kegiatan seperti ini penting untuk menanamkan jiwa nasionalisme dan keislaman sejak dini, agar santri tidak hanya pandai membaca Al-Qur’an, tapi juga memahami sejarah bangsanya.

Dari BLKK Gudo untuk Indonesia
Acara nobar film Sang Kiai yang digagas oleh LTN MWC NU Gudo ini membuktikan bahwa dakwah bisa dilakukan dengan cara yang beragam dan menyenangkan. Dengan mengangkat tema perjuangan ulama dan santri, kegiatan ini menjadi jembatan antara masa lalu yang penuh perjuangan dan masa kini yang penuh tantangan.

Dari halaman sederhana di Kantor BLKK MWC NU Gudo, cahaya perjuangan itu kembali menyala. Santri, pemuda, dan masyarakat duduk berdampingan menatap layar, menyimak kisah para ulama, dan menyadari bahwa perjuangan belum berakhir. Kini, jihad bukan lagi mengangkat senjata, tetapi mengangkat pena, pikiran, dan karya untuk membangun negeri. Santri hari ini adalah pejuang masa depan. Dari Gudo, semangat resolusi jihad terus menyala.

Penyelenggara: LTN MWC NU Gudo
Lokasi: Kantor BLKK MWC NU Gudo
Tanggal: Rabu malam Kamis, 15 Oktober 2025
Rangkaian: Gebyar Hari Santri Nasional 2025 (11 Oktober – 10 November 2025)
Desain & Dokumentasi: Nugo Media
Instagram: @mwcnugudo